Dilansir dari investing.com, Dalam beberapa hari terakhir, Goldman Sachs telah memperhatikan dengan cermat perilaku tidak teratur dari pasangan mata uang USD/JPY, yang ditandai oleh fluktuasi yang tiba-tiba. Yen Jepang (JPY) terus mengalami depresiasi terhadap Dolar Amerika (USD) sejak akhir Juli, sebuah tren yang berubah tiba-tiba pada hari Selasa ketika pasangan ini melonjak mendekati 150 pada pukul 11 malam Waktu Standar Jepang (JST).
Kenaikan tajam ini diikuti oleh penarikan cepat menjadi 147 dan pemulihan mendekati 149 dalam waktu beberapa menit. Volatilitas ini memicu spekulasi tentang kemungkinan intervensi oleh otoritas keuangan, meskipun hingga hari Jumat belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Keuangan Jepang atau New York Fed.
Ketidakjelasan dari lembaga-lembaga ini telah meningkatkan perhatian pasar terhadap pasangan USD/JPY. Ini sebagian disebabkan oleh intervensi-intervensi masa lalu yang terjadi ketika pasangan mata uang menyentuh 150 pada tanggal 21 Oktober 2022. Tindakan-tindakan ini telah menetapkan angka ini sebagai ambang peringatan yang mungkin untuk intervensi di masa depan.
Mengingat dampak signifikan yang dapat dimiliki oleh respons resmi terhadap dinamika pasangan mata uang ini, Goldman Sachs menekankan pentingnya memantau pernyataan atau tindakan yang mungkin dilakukan. Sampai saat ini, pasar tetap waspada menanti kemungkinan perubahan kebijakan atau faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja USD/JPY.
