Dilansir dari laman tradingview.com, Masato Kanda, diplomat mata uang teratas Jepang, mengatakan pada hari Rabu bahwa pihak berwenang Jepang tidak akan mengecualikan opsi apa pun terkait mata uang jika pergerakan spekulatif tetap berlanjut, sebuah komentar yang tampaknya memperingatkan terhadap penjualan yen.
Ini adalah peringatan terkuat sejak pertengahan Agustus, ketika mata uang Jepang meluncur melewati level penting 145 per dolar. Sejak saat itu, pihak berwenang telah menghentikan tembakan peringatan, membuat para trader bertanya-tanya tentang strategi intervensi Jepang.
Kanda, wakil menteri keuangan bidang urusan internasional, berbicara kepada para wartawan setelah dolar naik di atas 147yen untuk mendekati 148 yen semalam, level tertinggi tahun ini terhadap mata uang Jepang.
Dolar telah mendapatkan momentum karena pandangan bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga satu kali lagi untuk mengatasi inflasi yang tetap kuat, sementara Bank of Japan diharapkan akan terus melanjutkan kebijakan pelonggaran yang kuat untuk memicu inflasi yang didorong oleh pertumbuhan gaji yang tinggi. Divergensi kebijakan seperti ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan pelemahan yen.
“Kami tidak akan mengecualikan opsi apa pun jika pergerakan spekulatif berlanjut,” kata Kanda kepada para wartawan. “Tentu saja, penting bagi pergerakan mata uang untuk mencerminkan dasar-dasar.” Harga konsumen inti Jepang, yang berada di atas 3% selama lebih dari setahun, belum menunjukkan tanda-tanda inflasi yang berkelanjutan yang didukung oleh kenaikan gaji yang kuat.
