Mata Uang Asia Turun dalam Lemahnya Data China, AUD/USD Fokus Jeda RBA

Investing.com – Sebagian besar mata uang Asia turun pada Selasa (05/09) usai data sektor jasa China menunjukkan banyak hambatan bagi negara perekonomian terbesar di kawasan itu, sementara dolar Australia turun menjelang keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia.

Dolar AS stabil di sekitar level tertinggi tiga bulan sebelum sejumlah pembicara Federal Reserve menyampaikan pandangannya minggu ini. Sementara greenback bergerak tipis dalam perdagangan semalam karena libur pasar AS, greenback telah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan meskipun ada tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi baru ini.

Indeks dolar dan indeks dolar berjangka stabil di perdagangan Asia pada hari Selasa. Kedua indeks ini mendekati level tertinggi sejak awal Juni.

Ketahanan dolar membuat sebagian besar mata uang Asia melemah, sementara angka inflasi yang lebih tinggi dari Korea Selatan, Thailand, dan Filipina juga menekan sentimen.

Beberapa pejabat the Fed akan berbicara minggu ini, memberikan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter sebelum rapat yang dinanti-nantikan di bulan September. Meski bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, bank juga diharap akan menegaskan kembali rencananya untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

PMI jasa China capai titik terendah dalam 8 bulan, yuan melemah


Yuan turun 0,2% USD/CNY setelah sebuah survei swasta menunjukkan bahwa purchasing managers’ index (PMI) sektor jasa China tumbuh paling lambat dalam 8 bulan terakhir. Data ini menunjukkan para eksportir khususnya menghadapi hambatan baru dari melambatnya permintaan luar negeri.

Pelemahan yang lebih besar pada yuan sedikit berkurang oleh penetapan kurs tengah harian yang lebih kuat oleh People’s Bank of China, yang telah mengisyaratkan meningkatnya ketidaknyamanan dengan pelemahan mata uang China.

Namun sentimen terhadap yuan tetap lemah meskipun ada intervensi pemerintah, mengingat bahwa Beijing juga tetap konservatif dalam meluncurkan langkah-langkah stimulus baru untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat.

Kekhawatiran terhadap China melemahkan sebagian besar mata uang regional. Yen Jepang turun 0,2% USD/JPY, sementara won Korea Selatan melemah 0,5% USD/KRW setelah inflasi bulan Agustus tercatat lebih tinggi dari yang diharapkan.

Peso Filipina flat setelah angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan, sementara baht Thailand turun 0,4% pasca data menunjukkan inflasi tumbuh sedikit di atas ekspektasi di bulan Agustus.

Pasar khawatir bahwa inflasi yang tinggi, di tengah kenaikan harga minyak dan gangguan rantai pasokan global, bisa menghambat pertumbuhan ekonomi regional.

Dolar Australia melemah dengan fokus jeda RBA

Dolar Australia berkinerja terburuk di Asia pada hari ini, melemah sebesar 0,5% sebelum keputusan suku bunga yang diantisipasi secara luas dari Reserve Bank of Australia (RBA).

RBA sebagian besar diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, mengingat inflasi telah menurun secara substansial tahun ini, sementara pasar tenaga kerja juga telah menunjukkan beberapa tanda pendinginan. Namun, bank masih dapat memberikan pandangan hawkish, mengingat inflasi tetap berada di atas target tahunan RBA.

Kekhawatiran atas China juga menekan dolar Australia, mengingat bahwa China adalah mitra dagang terbesar Australia.

Mata uang lain, GBP/JPY turun 0,01% pukul 14.38 WIB, EUR/JPY naik 0,05%, AUD/JPY turun 0,98%, CHF/JPY naik 0,11%, GBPUSD turun 0,36%, EURUSD turun 0,32%, USD/CHF naik 0,32%, USD/CAD naik 0,47%, EUR/AUD naik 1,03%..

Dari kripto bitcoin turun 1,03% BTC/USDethereum turun 0,98% (ETH/USD) dan BTC/IDR turun 1,15%.

Lanjut Dogecoin naik 1,31%, XRP turun 0,08%, Cardano turun 0,15% ADA/USDShiba Inu turun 2,72% SHIB/USD dan ETC/USD turun 0,97%. Solana turun 2,22% dan BNB turun 0,05%.

Di Indonesia, IHSG turun 0,17% pukul 14.32 WIB dan rupiah turun 0,33% di 15.272,1 per dolar AS. Sedangkan JPY/IDR turun 0,04% pukul 15.42 WIB, AUD/IDR turun 1,03%, dan SGD/IDR turun 0,11%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *